Rohil – baranews.
Masyarakat Kecamatan Kubu dan Kubu Babussalam (Kuba) menjadi Resa serta Khawatir setelah adanya sala seorang Warga yang diterkam Buaya hingga tewas kini Buaya -Buaya lainnya bermunculan dari Habitatnya hingga ke Perladangan.
Jumlah Hewan Pemangsa yang dilindungi ini di Kecamatan Kubu dan Kuba diperkirakan sudah mencapai Ribuan ekor dan mendiami di sejumlah tempat perairan baik Sungai maupun paret – paret Bekoan.
Masyarakat yang pada umumnya Petani Perkebunan Sawit saat ini enggan turun keladang pada musim hujan dan banjir, mereka khawatir dan teroma paska terjadinya peristiwa di Kepenghuluan Teluk Nilap.
Guna mengantisifasi peristiwa yang memilukan terulang kembali, masyarakat empat Kesukuan Kubu Bersama Upika Menggelar Musyawarah bersama tegangan Pantang Larang pada Rabu (09/10-2024)
Musyawarah digelar di Balai Adat empat Kesukuan di Kepenghuluan Rantau Panjang Kiri dihadiri Kapolsek Kubu Iptu Kodam F Sidabutar SH.MH, Danramil 04/Kubu Kapt Inf M.Manurung , Camat Kubu dan Kuba , Datuk /Datin Sekecamatan Kubu- Kuba , Penghulu empat Kesukuan, Tokoh masyarakat , Tokoh Agama dan sejumlah masyarakat.
Penghulu Suku Hamba Raja Datuk H. Widiarto sekaligus sebagai Ketua panitia Musyawarah mengatakan” Hari ini kita melaksanakan kegiatan Rapat dari empat kesukuan Bersama Upika Kecamatan Kubu dan Kuba.”
” Tujuan dari Musyawarah ini adalah untuk menyikapi hal – hal Negatif yang terjadi di tengah masyarakat sekaligus untuk mencari solusinya terkait Pantang larang yang harus tetap dijaga serta dapat ditegakan di Kecamatan Kubu dan Kuba sehingga bisa berdampingan dengan sesama manusia dan Alam sehingga Alam tidak murka.” ujar Widiarto.
Lanjutnya ” Untuk menegakkan Pantang larang ini maka kita lakukan Musyawarah dari semua Unsur yang dihadiri Bapak Kapolsek, Bapak Danramil serta dari empat Kesukuan juga para Ulama , Cerdik Pandai , Tokoh Agama , Tokoh Masyarakat dan Camat serta para Datuk/ Datin Penghulu.”
” Musyawarah ini sifatnya masih sementara dan selanjutnya akan kita upayakan untuk nantinya apa saja yang akan di usulan dan disampaikan sehingga menghasilkan kemupakatan Bersama.”
” Saya berpesan marilah kita sama – sama menjaga hubungan kita dengan Tuhan yang Maha Esa ( Allah SWT ) juga dengan sesama manusia serta menjaga kelestarian Alam sekitar sehingga kita dapat hidup berdampingan dan yang terpenting kepedulian terhadap lingkungan kita,
Kepada masyarakat dan Saudara-Saudara kita dari berbagai suku yang berdomisili di Kubu , marilah kita bersama -sama menjaga Adat Istiadat, dimana Bumi dipijak disitu Langit dijunjung.” pungkasnya