Pekanbaru, Baranews Riau.com | Caleg DPR RI Dapil Riau 1 dari PPP, Husaimi Hamidi meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan politik uang pada Pileg yang saat ini tengah masa kampanye.
“Alangkah rendahnya harga diri masyarakat ketika masa Pemilu diambil KTP, dikasih panjar (uang-red), ini tidak mendidik demokrasi kita,” kata Husaimi saat menggelar kampanye di RW 04 Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Rabu (13/12/2023).
Ia mengatakan sudah hampir dua periode di DPRD Riau tidak pernah melakukan politik uang untuk meraih suara, yang ia lakukan adalah pendekatan sosial kepada masyarakat dengan cara memenuhi undangan masyarakat di Dapilnya, Kabupaten Rohil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alangkah sedihnya Caleg datang minta KTP lalu kasih uang kepada masyarakat agar memilih dia, Caleg ini nantinya wakil rakyat atau wakil duit,?” ucapnya.
Diceritakan Husaimi, pernah suatu saat ada masyarakat mengadu pada dirinya karena yang dipilihnya setelah duduk jadi anggota DPRD tak pernah jumpa lagi, tak pernah datang lagi, tak perduli lagi.
‘’Begitu murahnya hak konstitusi masyarakat diberikan dengan harga Rp100-200 ribu, akhirnya yang duduk nantinya di DPRD DPR RI, adalah orang yang tak punya gagasan,” ujarnya.
Makanya lanjut Husaimi gunakan hak pilih masyarakat bukan karena duitnya tapi tahu dengan orangnya. “Kalau kita ingin merubah sesuatu mulailah dari diri kita,” pintanya.
Husaimi menjelaskan selama di DPRD Riau ia telah banyak berbuat untuk kemajuan Riau seperti berhasil memperjuangkan pajak air permukaan PLTA Koto Panjang diterima Provinsi Riau seutuhnya, memperjuangkan Dana Bagi Hasil (DBH) sawit, lalu menghapuskan pungutan komite di SMA/SMK di Riau, mengalokasikan dana BOS untuk sekolah swasta, belum lagi pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase dan lainnya
” Untuk itu saya mohon pada 14 Februari di TPS nanti cari surat suara warna kuning untuk DPR RI, cari Caleg PPP nomor urut 4 Husaimi Hamidi lalu coblos namanya,” ucap Husaimi.
Pantauan GoRiau.com di lokasi acara terlihat ratusan masyarakat yang terdiri dari ibu-ibu para bapak-bapak cukup antusias mendengar kampanye Husaimi Hamidi, rumah warga yang menjadi tempat kampanye tak sanggup menampung warga yang datang, sehingga meluber sampai ke jalan. Juga terlihat beberapa personil Panwaslu dan aparat kepolisian. * (Sri imelda)