Jakarta — Jelang pemilu di tahun 2024 menjadi pembahasan khusus di kalangan masyarkat dan anak muda pada khususnya. Sikap rasional dan irasional muncul dari masing-masing paslon untuk menjatuhan paslon-paslon yang lain. Forum Intelektual Muda menyelenggarakan diskusi publik dengan tema “Refleksi Akhir Tahun, Mega Penentu Kemenangan Pilpres” di Kramat, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Terlebih lagi yang kita lihat bahwa opini public sangat mempengaruhi mainset masyarakat, secara public figur tanah air saat ini sangat antusis dalam menjemput pesta demokrasi di tahun 2024.
Forum Intelektual Muda dan Generasi milenial memiliki preferensi lebih untuk berpartisipasi di pemilu 2024, karena itu sebagai generasi milenial perhatian terhadap isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia saat ini menjadi penting untuk di lihat, jangan hanya sekedar melihat keberpihakan terbanyak public figur kepada satu paslon hingga anak muda juga menjatuhkan pilihan yang sama.
Co- Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna mengatakan kalau dilihat kontestasi politik 2024 memang berbeda dengan tahun 2019, apalagi di tahun 2024 akan ada 3 paslon yang berbeda dengan tahun 2019 yang hanya 2 paslon. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah melihat visi misi yang dibawa oleh ketiga paslon tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Melihat dari visi misi ketiga paslon tersebut yang sangat penting adalah isu-isu pendidikan, dari ketiga paslon tersebut paslon nomor urut 3 memiliki satu visi yang sangat substansial yakni menyekolahkan satu anggota anak dari keluarga yang kurang mampu.
Terdapat dua kemungkinan arah keputusan politik penentu kepemimpinan di tahun 2024 Pertama, memutuskan kandidat yang dipilih sesuai arah dukungan politik rakyat. Kedua, keputusan politik “king maker” tak searah dengan opini public.
“Kami mendorong para relawan agar menjaga kondusivitas selama masa kampanye. Bersama berbagai elemen masyarakat mari kita jaga agar demokrasi kita makin baik, bermartabat dengan suasana sejuk, damai dan kondusif ” ujar Sutisna.
Sedangkan saat ini ada 4 king maker diantaranya Megawati, Jusuf Kalla, Jokowi dan Prabowo. Saat ini elektabilitas 25% dari paslon nomor urut 2 dikarenakan ada dua king Maker yakni Jokowi dan Prabowo.
Di lain sisi tidak bisa dipungkiri bahwa Megawati menjadi pemenang dua kali berturut-turut pada pertarungan pilpres di tahun 2014-2019. Oleh karena itu kekuatan yang di bangun Megawati sudah benar-benar terstruktur, kekuatan itu masih digerakan rapih mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah.
Sedangkan Jusuf Kalla dilihat dari ekornya yang berpartisipasi dalam Pemilihan Umum. JK adalah pemegang rekor di Indonesia bahkan dunia karena telah pernah ikut dalam kompetisi Pilpres sebanyak tiga kali.
Dari Mega dan JK dua-duanya memiliki kekuatan besar di bangsa ini. Hubungan emosional dari keduanya sangat terjalin dengan baik hanya saja tidak terlihat di mata public. Keduanya sama-sama menjadi pemain dalam sejarah Indonesia tidak bisa dipungkiri bahwa Mega akan menjadi penentu pada pertarungan di tahun 2024.
Sutisna melanjutkan agar para relawan Ganjar Mahfud agar tetap solid dan konsisten mengkampanyekan dan menyampaikan visi misi, rekam jejak dan data yang mendukung. Dengan demikian Ganjar Mahfud akan meraih kemenangan pada pilpres 2024, tutupnya.