Siak,Baranewsriau.com — Aktivitas pertambangan dengan cara mengeruk tanah menggunakan alat berat atau yang biasa disebut galian C yang terletak di Kecamatan Kerinci kanan , Kabupaten siak, dikeluhkan warga.
Warga mengeluh karena pada saat musim hujan jalanan menjadi licin karena tertutup lumpur yang berasal dari lokasi galian C. Sementara itu pada saat musim kemarau, jalanan menjadi berdebu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari pantauan awak media di lokasi aktivitas penambangan ini banyak material tanah yang menjadi muatan truk dump jatuh ke jalan. Kondisi ini dinilai membahayakan para pengendara sepeda motor. Pada senin 19/02/2024.
salah seorang warga yang tak ingin di sebut namanya mengatakan, aktivitas galian C di wilayah tersebut sudah berlangsung lama. Bahkan warga sudah pernah menegur pengusaha galian C tersebut agar tidak menambang di pinggir jalan raya.
“Pemilik tidak memikirkan kepentingan orang banyak, cuma mementingkan keuntungan sendiri. Lihat ketika musim hujan ruas jalan menjadi berlumpur dan licin. Pengendara harus berhati-hati, karena licin dan berbahaya, banyak tahan dimana mana,” bebernya
Ditambahkannya, masyarakat mendesak pemerintah daerah, anggota DPRD Dapil I dan pihak kepolisian untuk melakukan tindakan terhadap aktivitas tambang tersebut segera menutupnya.
Kami minta agar Pemda, anggota Dewan Dapil siak ,serta polisi melakukan tindakan. Serta menindak tegas para pelaku, tambang yang sudah merusak lingkungan,” ujarnya.
Meski dalam beberapa minggu terakhir aktivitas galian C tidak beroperasi, namun material tanah masih menutupi jalan. Ketika hujan membuat ruas jalan tersebut berlumpur dan licin
Kita minta pengusaha galian C membersihkan tanah yang menutupi ruas jalan, karena ketika hujan jalan menjadi licin,” pungkasnya.
“Tuntutan warga adalah menutup akses tambang. Karena tambang ini jelas sudah merugikan masyarakat. Satu terkait masalah reklamasi, jika anda masuk ke dalam sana lokasinya sudah begitu luar biasa rusak
Di konfirmasi via whatsapp, muklis penanggung jawap galian c tidak dapat memberikan jawaban terkait ceceran tanah yg mengotori ruas jalan, sampai berita ini diterbitkan.
Jurnalis Sri imelda / tim