JAKARTA — Industri kelapa sawit kembali menegaskan peran strategisnya dalam perekonomian nasional, dengan Riau tercatat sebagai provinsi dengan luas lahan sawit terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang ditampilkan Kementerian Pertanian melalui infografik berjudul “Provinsi Penghasil Sawit Terbanyak”, Riau menguasai posisi teratas dengan luas areal perkebunan mencapai 2.860.800 hektare.
Angka ini menempatkan Riau jauh di atas provinsi lain dalam hal kontribusi terhadap produksi minyak sawit nasional. Keunggulan ini tidak hanya mencerminkan potensi alam Riau, tetapi juga menunjukkan tingginya investasi dan intensitas pengelolaan perkebunan di wilayah tersebut. Dominasi Riau diikuti oleh Kalimantan Barat (2.117.900 ha), Kalimantan Tengah (1.815.600 ha), Kalimantan Timur (1.366.600 ha), dan Sumatera Utara (1.285.800 ha), yang melengkapi lima besar daerah penghasil sawit terbanyak.
Di posisi keenam hingga kesepuluh, tercatat Jambi dengan 1.083.900 hektare, Sumatera Selatan 1.058.600 hektare, Kalimantan Selatan 479.300 hektare, Aceh 476.700 hektare, dan Sumatera Barat dengan 430.400 hektare. Sebagian besar provinsi penghasil sawit berada di dua pulau utama, yakni Sumatera dan Kalimantan, yang sejak lama dikenal sebagai lumbung sawit Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kementerian Pertanian menegaskan bahwa industri sawit bukan hanya menjadi andalan ekspor, tetapi juga menyerap jutaan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Sektor ini memiliki efek ganda yang signifikan bagi kesejahteraan petani plasma, pelaku usaha perkebunan, hingga industri pengolahan hilir.
Namun di balik besarnya kontribusi, tantangan lingkungan dan tata kelola juga terus menjadi sorotan. Pemerintah berupaya mendorong praktik perkebunan berkelanjutan melalui program sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dan pengawasan terhadap pembukaan lahan ilegal. Di sisi lain, upaya hilirisasi dan diversifikasi produk olahan sawit terus didorong agar Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga pemain penting dalam rantai nilai global.
Pemetaan provinsi penghasil sawit terbanyak ini menjadi pijakan penting dalam merumuskan kebijakan nasional yang adil, berkelanjutan, dan berbasis data. Dengan perencanaan yang tepat, industri sawit Indonesia dapat terus tumbuh tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan dan hak-hak masyarakat lokal. (red)