Seputar kasus Penganiayaan terhadap Hermanto alias Abeng oleh pelaku Sudomo Alias Domo (tersangka) sampai saat ini belum menuai titik terang. Perihal kasus Penganiayaan ini, Membuat Komisi Kepolisian Nasional menyurati Polda Riau berdasarkan nomor: B-324B/Kompolnas/4/2025 perihal Informasi Penanganan Saran dan Keluhan Masyarakat.
Dalam surat Kompolnas tersebut, Kompolnas memberitahu bahwa pihaknya telah menyampaikan surat permohonan klarifikasi kepada Kapolda Riau sesuai surat ketua Kompolnas untuk ditindaklanjuti dalam waktu yang tidak terlalu lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait hal ini, Korban minta Kapolda Riau untuk menindaklanjuti surat dari Kompolnas guna pengusutan lebih dalam kasus penganiayaan yang melibatkan Pengusaha kaya Pulau Halang, Kecamatan Kubu Babussalam kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Tidak hanya itu, Kapolda Riau diminta mengusut tuntas kejanggalan proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polsek Kubu Res Rokan Hilir yang mana Korban penganiayaan Hermanto alias Abeng turut dijadikan tersangka.
Kasus Penganiayaan terhadap Hermanto alias Abeng disinyalir ditangani Oleh Polsek Kubu dengan berlarut-larut, dari proses penyelidikan, penyidikan, hingga gelar perkara yang diduga ada kejanggalan. Bagaimana tidak, Hermanto alias Abeng pada tanggal 26 Maret 2025 diperiksa sebagai terlapor dan pengakuan Korban ia sempat mendapatkan intimidasi dari penyidik. Lalu, keanehan muncul korban kemudian ditetapkan sebagai tersangka, akan tetapi surat penetapan tersangka tersebut tertanggal 24 Maret 2025.
Pertanyaannya, Apakah mungkin Korban diperiksa sebagai terlapor pada 26 Maret 2025, tapi surat penetapan tersangka terhadap korban tertanggal 24 Maret 2025? Kapan gelar perkara terhadap korban? Hal ini yang membuat Korban merasa ketidakadilan hukum kepadanya. Sehingga Korban mengadu ke Polda Riau dan Juga ke Kompolnas.
Korban Hermanto alias Abeng mengatakan bahwa ia minta statusnya sebagai tersangka dipulihkan. Kemudian ia minta Ke Polda Riau penyidik yang mentersangkakannya diproses sidang kode etik. Lanjutnya, bahwa pemilik warung yang merupakan saksi sudah menyatakan dirinya tidak ada perlawanan ketika dihantam pelaku Sudomo Alias Domo (tersangka).
“Saya minta status saya sebagai tersangka dipulihkan kembali dan penyidik yg mentersangkakan saya diproses sidang kode etik.
Dan pemilik warung lewat video wawancara sudah bersaksi saya tidak melakukan pemukulan, tidak ada perkelahian , saya dihajar babak belur tanpa ada perlawanan”. Ungkapnya.(Red)