Konflik Nelayan di Laut Sinaboi Rohil Menuai Sorotan, di Picu Akibat Pemagaran Laut dan Pembatasan Kawasan hingga Larangan Mengambil Kerang

Redaksi

- Redaktur

Selasa, 10 Juni 2025 - 02:36 WIB

50599 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ROHIL, Baranewsriau.com| Sumber daya laut yang melimpah berupa kerang darah (Kerang Batu-bahasa setempat-red) di sepanjang pantai kawasan kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau baru baru ini menuai sorotan publik. Senin (09/06/2025).

Habitat kerang darah alias kerang batu atau disebut juga kerang alam oleh masyarakat nelayan setempat telah tumbuh puluhan tahun lalu berkembangbiak di sepanjang pantai Sinaboi tersebut saat ini sebagian telah beralih fungsi menjadi kawasan budidaya (tambak) kerang dibentengi dengan pagar batang kayu dan kepemilikan individu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

” Sebelumnya kawasan laut Sinaboi ini tidak pernah ada tambak kerang, namun setelah bibit kerang muncul belakangan ini, ada beberapa pihak mengklaim bahwa disini tidak bisa lagi mengambil kerang, ada peralihan fungsi sehingga habitat kerang alam menjadi areal tambak kerang dan penuh dengan pagar kayu dilaut, ini tidak bisa kami terima,” Kata Bulek dan Asri masyarakat nelayan saat dikonfirmasi, Senin (09/06/2025) sekitar lokasi.

Mereka ikut khawatir, dampak beralihnya fungsi kawasan kerang alam menjadi tambak kerang di laut Sinaboi tersebut jika dibiarkan dapat memicu munculnya konflik kepentingan terhadap sesama para nelayan kearah yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kamtibmas,Personil Koramil Modim 0321 Rohil Patroli Sisikamling.
Perwakilan nelayan menolak alih fungsi kawasan kerang alam jadi tambak kerang

Di tempat terpisah, Tarmizi didampingi para nelayan lainnya ikut meminta perhatian serius kepada pemerintah daerah dan pihak terkait untuk memfasilitasi para nelayan yang terlibat konflik di laut Sinaboi untuk dapat segera mencari jalan keluar agar persoalan itu tidak berlanjut lebih lama hingga kekhawatiran masyarakat nelayan untuk mengais rezeki dilokasi dapat berjalan seperti biasanya.

” Mewakili masyarakat nelayan, kami berharap kepada pemerintah dan pihak terkait, memohon agar pagar (panjang) kayu disana dibongkar kembali, kami hanya mencari makan untuk anak istri kami, itu lah harapan kami, jadi kami mohon jangan ada larangan, jangan ada kejar-kejaran, kembalikan seperti biasa sebab disana tempat bibit kerang beranak, tempat kerang alam hidup,” Pungkasnya disambut teriakan setuju dari masyarakat nelayan lainnya.

Sekedar Informasi tambahan yang diperoleh, konflik nelayan kerang di Sinaboi saat ini telah berjalan lebih kurang terjadi selama dua minggu, meski ada upaya beberapa pihak dikabarkan telah mendudukkan persoalan tersebut namun keputusan jalan keluar dinilai masih belum sepenuhnya terwakili hingga muncul isu konflik berkelanjutan dengan keterlibatan sejumlah pihak.

Baca Juga :  Memasuki Musim Panas,Personil Koramil 04/Kubu Giat Patroli Karlahut.

Imbas hal tersebut, sejumlah nelayan turut mengaku kegiatan pengambilan kerang di laut Sinaboi disinyalir ada dugaan upaya larangan dalam penguasaan atas kawasan salah satu pihak hingga aksi saling kejar kejaran saat beraktivitas dilaut kerap kali terjadi, namun sejauh ini masyarakat mengaku tidak pernah terjadi bentrok fisik dan tidak ada korban jiwa.

Masyarakat nelayan ikut protes adanya pemagaran kayu laut bakal dijadikan kawasan tambak kerang di lokasi pesisir pantai laut Sinaboi tersebut sangat berpotensi memicu timbulnya konflik kepentingan antara sesama nelayan, Dimana mereka memiliki alasan yang kuat bahwa lokasi tersebut tidak cocok sebagai penangkaran budidaya kerang batu yang selama ini telah tumbuh dan berkembang biak sesuai habitatnya.

 

 

 

Penulis: Alek Marzen wartawan

Editor: Redaksi

Berita Terkait

ACF Rontgen Dada Dimulai di Lapas Bagansiapiapi, 222 WBP Jalani Pemeriksaan Hari Pertama
Bupati H.Bistamam Dorong Pemerintah Pusat Prioritaskan Peningkatan Jalan di Daerah Penghasil Migas
Karaoke See You Sempat Ditutup, Kini Beroperasi Lagi dengan Nama Baru: Publik Pertanyakan Proses Perizinan
Beri Kenyamanan Warga,Personil Koramil 04/Kubu Giat Patroli.
Eks See You Bebas Beroperasi Lagi, Ternyata Sudah Kantongi Izin Baru sebagai PT King Karaoke Keluarga
Lapas Bagansiapiapi Gelar Donor Darah Sambut Hari Bakti Imigrasi dan Pemasyarakatan
Bupati Bistamam Pinjamkan Truk Pribadi untuk Perkuat Layanan Pengangkutan Sampah di Bagan Batu
Kabar Beredar Karaoke See You Dibuka Lagi, Warga Bangko Resah

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 09:48 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Apresiasi Kapolda Riau Tanam 21 Ribu Pohon

Selasa, 18 November 2025 - 21:28 WIB

Dituding Abaikan Penyitaan Negara, PT SIS Disorot; Masyarakat Adat Sakai Minta Ketegasan PT Agrinas

Selasa, 18 November 2025 - 21:21 WIB

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan Apresiasi Semangat Polres Meranti Dalam memberantas Narkoba.  

Minggu, 16 November 2025 - 09:00 WIB

Polres Meranti Bersama Disperindag dan DKPP Sidak Stok dan Harga Beras, Pastikan Stabil di pasaran

Sabtu, 15 November 2025 - 22:12 WIB

LAMR dan Dinas Perkim LH Kepulauan Meranti Sepakati Desain Tugu Selamat Datang

Jumat, 14 November 2025 - 10:55 WIB

Danramil 05/Bukit Batu Sambut Akrab KB-FKuPPI Rayon 06/PWK Sabak KB-FKPPI Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Sosial Antar Dua Wilayah Kodim Siak dan Bengkalis

Jumat, 14 November 2025 - 09:53 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Terima Bantuan Peralatan Kesenian dari PT Pelindo

Rabu, 12 November 2025 - 13:28 WIB

Datuk Seri Afrizal Cik Mengajar Pantun di Sanggar Pusaka Budaya

Berita Terbaru

KEPULAUAN MERANTI

LAMR Kepulauan Meranti Apresiasi Kapolda Riau Tanam 21 Ribu Pohon

Rabu, 19 Nov 2025 - 09:48 WIB