ROHIL, Baranewsriau.com | Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Kadisprindagsar) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, Muhammad Fauzi, S.IP., M.Si., MH., ikut aktif mendampingi Bupati Rohil H. Bistamam dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama Mentri Dalam Negeri (Mendagri) lewat zoom meeting dalam rangka pengendalian inflasi dan langkah strategis untuk menstabilkan harga beras di daerah.
Rapat tersebut di pimpin langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, di pusatkan dikantor Bupati Rohil, pada Kamis (04/09/2025) lalu di Bagansiapiapi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga beras, terutama di 214 Kabupaten/Kota yang harganya telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Pemerintah bakal lebih aktif mengintervensi pasar untuk menekan kenaikan harga. Instrumen utamanya adalah penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan beras 10 kilogram,” kata Tito di Jakarta.
Menurut Tito, kebijakan itu terbukti efektif dalam meredam gejolak harga di sejumlah daerah. Sebagai bukti, mendagri mencatat adanya peningkatan jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan harga beras.
” Intervensi pasar adalah langkah taktis yang tepat untuk mencegah kerawanan pangan. Pangan sebagai kebutuhan primer masyarakat sudah seharusnya selalu dijaga ketersediaannya. Namun, meskipun intervensi pasar memberikan hasil positif, stabilitas harga beras dalam jangka panjang memerlukan strategi yang lebih komprehensif,” ungkapnya.
Pemerintah perlu menstimulasi produksi di tingkat petani dengan kebijakan propetani, seperti penyediaan bibit dan pupuk. Langkah ini membutuhkan kolaborasi antar institusi, termasuk Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras masih naik di 214 Kabupaten/Kota pada Agustus 2025. Namun, inflasi beras mulai menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara bulanan, inflasi beras tercatat sebesar 0,73 persen, lebih rendah dari Juli 2025. Dampaknya terhadap inflasi umum juga menurun. Dari sisi spasial, sebagian besar daerah masih melaporkan harga beras di atas harga acuan pemerintah, terutama di wilayah luar Jawa.
Bupati Rohil H.Bistamam selesai mengikuti zoom mengatakan bahwa Pemkab Rohil pada prinsipnya tetap mendukung program ketahan pangan serta berupaya menekan inflasi di daerah.
Untuk kebutuhan pangan di daerah Rohil, terang H. Bistaman, pada bulan Agustus hingga September khususnya beras masih stabil dan tidak terjadi kelangkaan serta harganya juga cukup stabil. Pemkab Rohil juga akan terus berupaya meningkatkan hasil produksi tanaman padi melalui program Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian untuk melakukan optimalisasi lahan (OPLA) di daerah centra produksi padi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.
Laporan: Alek Marzen
Editor: Redaksi