ROHIL, Baranewsriau.com | Bursa calon Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Rokan Hilir mulai menghangat. Sejumlah nama dari berbagai kecamatan bermunculan dan menyiapkan diri untuk memimpin organisasi kepemudaan terbesar di tanah air itu di tingkat daerah.
Di tengah geliat tersebut, muncul suara kritis dari salah satu tokoh muda asal Kecamatan Pasir Limau Kapas, Dr. Elsye Syaiful, SE., MH. Pria kelahiran Panipahan, 28 Juni 1975, yang merupakan lulusan program doktor di IPDN, menilai bahwa momentum pemilihan Ketua KNPI Rohil kali ini semestinya tidak hanya menjadi ajang perebutan posisi, tetapi juga momentum refleksi peran pemuda dalam pembangunan daerah.
“KNPI jangan hanya menjadi simbol organisasi, tapi benar-benar menjadi wadah yang melahirkan ide, inovasi, dan semangat perubahan,” ujar Elsye kepada wartawan, Senin (6/10/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, tantangan yang dihadapi pemuda saat ini semakin kompleks. Selain harus menghadapi persaingan global, ancaman penyalahgunaan narkoba juga kian mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja di 18 kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir.
” Peran pemuda sangat penting dalam mendorong perubahan dan kemajuan daerah. Narkoba telah merenggut masa depan generasi muda di banyak tempat. Ini tugas bersama pemerintah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan seperti KNPI harus hadir di garis depan,” kata Elsye.
Makna KNPI dan Jiwa Gotong Royong Pemuda
Elsye mengingatkan kembali sejarah berdirinya KNPI pada tahun 1973 sebagai wadah persatuan berbagai organisasi kepemudaan. Menurutnya, semangat awal pembentukan KNPI adalah membangkitkan kesadaran dan semangat gotong royong di kalangan pemuda Indonesia.
‘KNPI itu organisasi induk dari seluruh organisasi kepemudaan. Didirikan untuk membangkitkan semangat inovasi dan kerja sama antar generasi muda. Pemuda harus bangkit dari segala aspek ekonomi, sosial, dan moral,” ujarnya.
Ia menekankan, kepemimpinan dalam KNPI harus dipegang oleh sosok yang berjiwa besar, memiliki hati yang tulus, dan mampu merangkul semua kalangan. Pemimpin, katanya, bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga mampu menghadirkan perubahan nyata.
” Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bisa menyatukan semangat pemuda, memperkuat akhlak, serta menggerakkan ekonomi dan keamanan sosial di daerah. Pemerintah memang memberikan dukungan anggaran bagi KNPI, tapi dana itu harus dikelola dengan tanggung jawab. Jangan sampai disalahgunakan,” tegas Elsye.
Pemuda dan Cermin Kepemimpinan
Dalam pandangannya, seorang pemimpin sejati harus terlebih dahulu berani bercermin pada dirinya sendiri. Ia harus bertanya, apakah benar-benar ikhlas memimpin untuk kebaikan bersama, atau sekadar mencari pengakuan dan keuntungan pribadi.
” Kalau kita ingin menjadi pemimpin, lihatlah diri sendiri. Tanyakan, ikhlas kah kita? Karena nama organisasi ini milik bersama. Jangan sampai jadi bahan gunjingan, tapi jadikan sebagai ladang amal dan pengabdian,” tutur Elsye dengan nada reflektif.
Bagi Elsye, KNPI harus kembali ke ruhnya: menjadi motor penggerak yang mempersatukan berbagai potensi pemuda, bukan ajang perebutan kekuasaan. Ia berharap, siapa pun yang terpilih nantinya, dapat membawa semangat baru bagi kebangkitan pemuda di Rokan Hilir.
“Pemuda itu masa depan daerah. Kalau mereka bersatu dan jujur, saya yakin Rokan Hilir bisa melangkah lebih maju,”tutupnya.
Penulis: Alek Marzen
Editor: Redaksi