Datuk Seri Afrizal Cik di Sanggar Pusaka Budaya
Selatpanjang-Riau, baranewsriau.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (DPH LAMR) Kabupaten Kepulauan Meranti, Datuk Seri Afrizal Cik, S.Sos., M.Si., C.BJ., C.EJ., mengajar langsung para siswa yang bergabung dalam Sanggar Pusaka Budaya LAMR Kepulauan Meranti berpantun. Hal ini dilaksanakan di Balai Adat LAMR, Jalan Dorak, Selatpanjang, Selasa Malam (11/11/2025).
Dalam pantauan awak media, terlihat Datuk Seri Afrizal Cik, mengajarkan cara berpantun kepada anak-anak muda yang merupakan Anggota Sanggar Pusaka Budaya LAMR Kepulauan Meranti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah memberikan penjelasan tentang tata cara berpantun, satu persatu peserta dipanggil untuk mempraktekkan cara berpantun.
Terlihat antusias yang penuh debar dan gugup peserta yang disuruh membaca pantun pada tahap awal. Tapi pada tahap selanjutnya terlihat sudah semakin membaik.
Menurut Ketua Sanggar Pusaka Budaya LAMR, Ade Irawan, C.BJ., C.EJ., kehadiran Datuk Seri Afrizal Cik mengajarkan pantun kepada anggota sanggarnya adalah merupakan komitmen kuat Datuk Seri Afrizal Cik dalam melestarikan adat dan seni budaya Melayu.
“Sebagai Pembina Sanggar Pusaka Budaya dan juga Ketua Umum DPH LAMR Kepulauan Meranti, Datuk Seri Afrizal Cik, telah membuktikan langsung komitmennya untuk melestarikan adat dan seni budaya Melayu. Untuk hal-hal tertentu, beliau meluangkan waktu untuk ikut melatih anak-anak sanggar kami, khususnya dalam hal sastra dan budaya”, ungkap Ade Irawan.
Ketika diminta keterangannya mengenai ketertarikan untuk memberikan materi tentang pantun, Datuk Seri Afrizal Cik menyebutkan bahwa pantun itu adalah pucuk budi bahasa.
“Pantun itu pucuk budi bahasa. Karena dengan pantun penyampaian suatu maksud dan hajat mempunyai kesan yang lebih sopan, mendalam, bermakna dan bernilai. Karena itulah dengan pantun orang-orang tua Melayu dahulu menyampaikan hajat. Kalau dahulu, orang yang bisa menyampaikan hajat dengan pantun dinilai lebih bijaksana. Alhamdulillah, hingga saat ini para pemimpin di Tanah Melayu masih banyak yang mengunakan pantun pada setiap pidatonya,” ungkap Datun Seri Afrizal Cik yang pernah menjadi Pemenang I Lomba Visualisasi Pantun yang ditaja oleh Balai Bahasa Provinsi Riau tahun 2020.
Untuk diketahui, sejak berdiri berbagai cabang seni diajarkan secar rutin di Sanggar Pusaka Budaya LAMR Kepulauan Meranti, seperti tari, musik, dan sastra.
Kehadiran Datuk Seri Afrizal Cik memberi pengajaran tentang pantun turut dihadiri Timbalan Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAMR, Datuk Abu Hasan Sahari, S.Pd., M.M., Sekretaris Umum DPH LAMR, Datuk Zaini Mahadun dan sejumlah Pengurus dan Pelatih Sanggar Pusaka Budaya LAMR Kepulauan Meranti.
Sumber: LAMR Kepulauan Meranti
(Ucok Alex Kandar, C.BJ., C.EJ.)
















































