Bangko Pusako, Baranewsriau.com | Aksi damai terkait dugaan limbah oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali mencuat di Kecamatan Bangko Pusako, Selasa (25/11/2025).
Lebih dari seratus lima puluh warga dari Kepenghuluan Bangko Bakti dan Bangko Jaya turun ke lokasi GS Balam untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Namun di tengah dinamika aksi tersebut, peran Camat Bangko Pusako, Riwansyah S.STP, M.Si, menjadi sorotan utama dalam menjaga stabilitas dan mengarahkan proses penyelesaian secara konstruktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keterangannya melalui pesan WhatsApp, Camat Riwansyah menegaskan bahwa Pemerintah Kecamatan Bangko Pusako tetap berkomitmen menyukseskan Program Strategis Nasional (PSN) yang berjalan di wilayahnya.
Ia menekankan pentingnya sinergi seluruh pihak agar agenda nasional tersebut tidak terganggu di tengah persoalan yang muncul di lapangan.
” Kami dari Upika meminta pihak perusahaan lebih responsif dan cepat tanggap terhadap permasalahan yang disampaikan masyarakat. Aspirasi harus dijawab sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku,” tegas Riwansyah kepada Baranewsriau.com.
Lebih jauh, Riwansyah mengapresiasi sikap masyarakat yang memilih jalur damai dalam menyampaikan tuntutan mereka, meskipun isu limbah dan dampaknya telah lama menjadi keresahan.
” Terima kasih kepada masyarakat Bangko Bakti dan Bangko Jaya yang menyampaikan aspirasi secara tertib. Ini menunjukkan kedewasaan berdemokrasi,” ujarnya.
Aksi yang sempat memanas di area GS KM 12 berhasil diredam setelah Camat Riwansyah turun langsung mengarahkan massa menuju aula Kantor Kepenghuluan Bangko Bakti untuk melanjutkan proses mediasi ketika perwakilan PHR tiba di lokasi.
Langkah cepat ini dinilai mencegah potensi keributan dan mengalihkan fokus ke penyelesaian yang lebih substantif.
Situasi keamanan selama aksi tetap kondusif berkat pengawalan Polsek Bangko Pusako yang dipimpin IPTU Bahagia Ginting, dibantu personel Polres Rohil dan unsur TNI Koramil 123. Perwakilan Disnaker Rohil dan Satpol PP juga ikut mengamankan jalannya kegiatan.
Aksi damai ini menyoroti tuntutan warga terkait debu dan lumpur di kawasan objek vital kerja PHR, kerusakan tanaman akibat genangan limbah, hingga persoalan drainase yang menyebabkan rumah warga tergenang.
Meski somasi dan berbagai upaya sebelumnya belum membuahkan hasil, Camat Riwansyah menilai mediasi tetap menjadi jalan utama untuk memastikan titik temu antara warga dan perusahaan.
Penulis: Alek Marzen
Editor: Redaksi
















































