BENGKALIS, RIAU — Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, warga RT 01 RW 10, Dusun Sidomulyo, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, menggelar kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan, Sabtu (26/7/2025). Kegiatan ini menjadi simbol kebersamaan dan langkah awal kepemimpinan Ketua RT yang baru, Anton.
Sejak pukul 08.00 WIB, warga berdatangan membawa alat-alat kebersihan seperti cangkul, sapu lidi, dan arit. Mereka secara bergiliran membersihkan selokan yang tersumbat, memangkas rumput liar, serta menguras genangan air di sekitar permukiman. Kegiatan ditutup sekitar pukul 11.00 WIB.
Ketua RT 01, Anton, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dirinya setelah dipercaya memimpin wilayah tersebut. Ia menyebut gotong royong bukan hanya sebagai tradisi, tetapi sebagai kebutuhan untuk membangun kesadaran kolektif terhadap lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Warga di sini rindu dengan suasana gotong royong seperti dulu. Ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan bentuk syukur menjelang HUT RI ke-80. Kita ingin suasana kampung bersih dan sehat,” ujar Anton saat ditemui di sela kegiatan.
Warga menyambut baik ajakan tersebut. Banyak di antara mereka mengaku senang bisa kembali berkumpul dan bekerja sama setelah cukup lama tidak mengadakan kegiatan bersama. Gotong royong, menurut mereka, bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang semangat kebersamaan yang belakangan ini mulai jarang terlihat di tengah rutinitas harian.
Selain menyambut hari kemerdekaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Genangan air dan saluran yang tersumbat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
“Kita ingin antisipasi sejak dini. Genangan air harus dibersihkan agar nyamuk tidak bersarang. Apalagi sebentar lagi musim hujan,” kata Anton.
Warga berharap kegiatan serupa bisa rutin dilaksanakan, tidak hanya menjelang peringatan hari besar nasional. Mereka ingin membangun kembali semangat gotong royong yang dulu menjadi nafas kehidupan bertetangga.
“Semoga ini bukan hanya momentum sesaat. Kami ingin kegiatan seperti ini terus digalakkan, agar anak-anak kita juga tahu pentingnya kebersamaan dan menjaga lingkungan,” ujar Narto, salah satu warga yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Gotong royong di Sidomulyo menjadi contoh bagaimana masyarakat akar rumput masih menjaga nilai-nilai luhur bangsa, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin individualistis. Peringatan kemerdekaan, bagi mereka, bukan hanya soal upacara, tetapi juga aksi nyata membangun kampung halaman bersama-sama. (EB)