Baranewsriau.com – Suasana di SMP Negeri 2 Kayen mendadak memanas pada Kamis siang, 20 November 2025. Kunjungan tim media yang hendak meminta penjelasan soal proyek revitalisasi sekolah justru berakhir ricuh.
Insiden itu menambah panjang daftar pertanyaan mengenai transparansi proyek bernilai Rp 1,55 miliar yang bersumber dari APBN 2025.
Proyek tersebut mencakup pembangunan laboratorium komputer, dua unit toilet siswa, dan rehabilitasi empat ruang kelas. Sejak awal, sejumlah pihak mempertanyakan keterbukaan pengelolaannya karena progres di lapangan dinilai tak sebanding dengan besarnya anggaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika tim media tiba, Kepala Sekolah SMPN 2 Kayen tak terlihat di kampus. Seorang pengurus sekolah menyebut ia tengah berada di luar daerah. Tanpa penanggung jawab utama di lokasi, rombongan memutuskan meninjau langsung area proyek.
Di titik inilah situasi berubah. Berdasarkan penuturan beberapa saksi, Wakil Kepala Sekolah diduga mengarahkan sejumlah siswa untuk mendekati dan membuat kegaduhan di sekitar rombongan media. Keributan kecil pecah. Tim media akhirnya memilih mundur demi menghindari benturan yang tak perlu.
Tindakan yang melibatkan murid itu memunculkan pertanyaan baru: apakah reaksi tersebut murni salah komunikasi, atau ada ketidaksiapan pihak sekolah menghadapi pertanyaan seputar pengelolaan anggaran?
Upaya konfirmasi yang dilakukan setelah insiden, baik melalui telepon maupun pesan resmi, tidak mendapat respons dari pihak sekolah. Kepala sekolah dan wakilnya belum memberikan keterangan mengenai kericuhan maupun dugaan kurangnya transparansi proyek.
Sementara itu, proyek yang dibiayai uang publik tersebut masih berjalan. Publik menunggu penjelasan lebih terang dari pihak sekolah dan instansi terkait, terutama mengenai akuntabilitas penggunaan anggaran serta alasan munculnya resistensi terhadap upaya peliputan.
Editor: Alek Marzen
Catatan Redaksi
Berita ini disusun berdasarkan keterangan lapangan, penuturan sejumlah saksi, serta upaya konfirmasi yang telah dilakukan kepada pihak SMP Negeri 2 Kayen. Hingga naskah ini diterbitkan, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah belum memberikan tanggapan resmi atas insiden maupun pertanyaan terkait transparansi proyek revitalisasi.
Redaksi tetap membuka ruang klarifikasi dan akan memuat jawaban pihak sekolah apabila disampaikan pada kesempatan selanjutnya.















































