Bengkalis| Bengkalis, 6 Februari 2025 – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD- PWMOI Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) Kabupaten Bengkalis, dan sekitar nya Effendi Basri, bersama dengan Sekretaris DPD -PWMOI Kabupaten Bengkalis, Suherman, menegaskan pentingnya peran media dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya narkoba dan bijak dalam menggunakan media sosial. Pernyataan ini disampaikan melalui Kabid kaderesasi DPD PWMOI Kabupaten Bengkalis, Arisma Agus dalam acara penguatan kapasitas dan diskusi yang diadakan oleh DPD- PWMOI setempat,
Dalam kesempatan tersebut, Effendi Basri mengungkapkan bahwa narkoba merupakan salah satu masalah besar yang dapat merusak generasi muda bangsa. “Sebagai wartawan dan anggota PWMOI, kita memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk turut serta mengkampanyekan perlawanan terhadap narkoba,” ujar Effendi. Menurutnya, peran media tidak hanya sebatas menyampaikan informasi, tetapi juga untuk memberikan edukasi yang positif kepada masyarakat. Dia menambahkan bahwa pemberitaan terkait narkoba harus disampaikan dengan bijak dan mendalam agar masyarakat dapat memahami bahaya yang mengancam kehidupan mereka.
Effendi juga menyoroti maraknya penggunaan media sosial yang sering kali tidak bijak. “Media sosial bisa menjadi alat yang sangat positif apabila digunakan dengan benar, tetapi juga bisa berbahaya jika disalahgunakan. Saya berharap seluruh wartawan, khususnya yang tergabung dalam PWMOI, dapat menjadi contoh dalam menyebarkan informasi yang benar, edukatif, dan mendidik,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Suherman, Sekjen DPD- PWMOI Kabupaten Bengkalis, mengingatkan agar para wartawan selalu bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik yang telah ditetapkan. “Sebagai jurnalis, kita harus menjaga integritas, mengutamakan kepentingan publik, dan selalu memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan. Kode etik jurnalistik adalah pedoman kita dalam menjalankan profesi ini dengan baik,” ungkap Suherman.
Arisma Agus,sebagai membidangi kaderisasi yang mewakili pihak DPD- PWMOI, menambahkan bahwa penyalahgunaan narkoba dan penyebaran informasi yang salah di media sosial dapat merusak citra media dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi wartawan. Oleh karena itu, Arisma mengajak rekan-rekan wartawan untuk lebih bijak dalam bertindak, baik dalam dunia nyata maupun dunia maya. “Sebagai wartawan, kita harus bisa menjadi garda terdepan dalam melawan informasi yang tidak benar, serta menjaga agar media sosial tetap menjadi sarana yang mendidik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Arisma juga mengingatkan, bahwa selain menjadi contoh yang baik dalam mengedukasi masyarakat tentang narkoba, penting bagi para wartawan untuk selalu memperbarui pengetahuan tentang kode etik jurnalistik agar mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. “Sebagai jurnalis, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, namun tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar yang sudah ada,” kata Arisma Agus.
Himbauan yang disampaikan oleh ketua dan sekjen DPD- PWMOI Kabupaten Bengkalis ini mendapat sambutan positif dari seluruh anggota dan peserta diskusi. Mereka menyadari bahwa profesi wartawan bukan hanya pekerjaan, melainkan juga tanggung jawab sosial yang besar. Dalam kesempatan tersebut, mereka berkomitmen untuk terus berusaha menjaga integritas dan bekerja sesuai dengan kode etik, serta berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di lingkungan sekitar.
Dengan adanya pernyataan ini, DPD- PWMOI Kabupaten Bengkalis berharap agar seluruh wartawan di wilayahnya dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan memberikan kontribusi positif dalam menyebarkan informasi yang edukatif, serta tetap menjaga citra profesi jurnalistik di mata masyarakat.
( Effendi Basri).-