Bengkalis — Upaya pencegahan stunting di Kabupaten Bengkalis terus diperkuat melalui pendekatan teknologi. Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Bengkalis melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa pelatihan penggunaan aplikasi diagnosa awal stunting dan gizi balita.
Kegiatan yang berlangsung Kamis (28/8/2025) di Laboratorium Multimedia Jurusan Teknik Informatika ini diikuti oleh para ibu dari Desa Penampi. Melalui pelatihan tersebut, peserta diperkenalkan pada teknologi berbasis mobile yang dirancang untuk membantu orang tua memantau kondisi gizi serta mendeteksi potensi stunting pada anak sejak dini.
Tim pengabdian diketuai oleh Niky Hardinata, M.Kom, dengan anggota Fajar Ratnawati, M.Cs, Supendi, S.Kom, serta dua mahasiswa. Mereka memberikan panduan lengkap, mulai dari instalasi aplikasi, penginputan data balita, hingga cara membaca hasil diagnosa awal yang dihasilkan sistem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Antusiasme peserta terlihat dari interaksi yang intens selama pelatihan. Banyak orang tua yang langsung mencoba fitur aplikasi, bertanya seputar hasil diagnosa, dan berdiskusi mengenai manfaat pemantauan gizi balita secara mandiri. Beberapa peserta bahkan menyampaikan niat untuk mengenalkan aplikasi tersebut kepada orang tua lain di desa mereka.

Selain itu, peserta memberikan masukan, antara lain terkait kebutuhan fitur tambahan yang dapat menyesuaikan kondisi balita dengan faktor genetik, seperti tinggi badan yang cenderung pendek. Masukan ini menjadi catatan penting bagi pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Melalui program ini, Politeknik Negeri Bengkalis menegaskan peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya penurunan angka stunting. Sinergi antara dunia pendidikan dan masyarakat diharapkan dapat mendorong terciptanya generasi yang lebih sehat sekaligus meningkatkan literasi teknologi di bidang kesehatan. (EB)
















































